Selasa, 05 Januari 2010

resensi I LOVE ME

Judul : I Love Me; Gimana Jadi Remaja PD n’ Smart

Pengarang : Ron Herron dan Val J. Peter

Tahun trebit : 2004

Penerbit : Kaifa PT. Mizan Pustaka

Kota terbit : Bandung

Halaman : 184 halaman

I Love Me

Ada pepatah mengatakan “Don’t judge a book by its cover”. Itu juga berarti ita jangan menilai seseorang dari penampilan fisiknya saja. Tetapi, justru banyak sekali yang seperti itu. Bahkan, dirinya sendiri yang menilai bahwa penampilan fisik adalah segalanya. Padahal satu – satunya yang terpenting adalah apa yang terdapat dalam dirinya.

Novel yang ditujukan untuk remaja ini berisi informasi tentang bagaimana memusatkan diri kita pada kiat – kiat untuk mengembangkan citra diri. Kiat – kiat tersebut akan membantu para remaja membuat keputusan – keputusan jitu, memperkukuh perasaan positif mengenai diri sendiri, dan mengoptimalkan potensi diri. Dijelaskan pula bahwa ketegasan adalah suatu dunia yang terpisah jauh dari agresivitas. Dan salah satu belajar tegas adalah berani mengungkapkan pendapat. Pendapat – pendapat itu jadi tidak berharga bila tidak diungkapkan. Dan problema – problema social yang biasa terjadi pada diri remaja yang jiwanya masih labil dan dalam tahap kedewasaan adalah takut gagal. Hal ini mungkin terjadi karena orang – orang di sekeliling kita seperti orang tua, guru, teman, keluarga yang berharap lebih dengan tujuan yang baik. Tetapi, terkadang mereka punya pengharapan yang terlalu tinggi yang akhirnya menjadi tekanan bagi jiwa remaja tersebut. Begitu banyak orang kehilangan kesempatan di dunia yang indah ini karena mereka takut gagal. Mereka tidak akan pernah mampu memanfaatkan potensi karunia Allah kalau tidak berusaha mencoba melakukan sesuatu yang baru. Karena gagal adalah bagian dari hidup.

Penghargaan dan penghormatan diri pun diulas dalam buku ini. Pada dasarnya, kedua istilah tersebut bisa diringkas menjadi : Penghargaan diri menjawab pertanyaan “Bagaimana perasaanku terhadap diri sendiri?” dan “Bagaimana aku meniali diriku sendiri?” Adapun penghormatan diri menjawab pertanyaan “Apakah yang aku lakukan saat ini, membuat sebuah perbedaan positif pada dunia?” dan

“Apakah aku memberi atau sekedar mengambil?” Orang tidak akan menjadi bahagia kecuali bila mereka merasa bahwa hidup mereka bermakna. Dan berperilakulah baik, karena perilaku merupakan sebuah cermin tempat kita semua menampilkan citradiri kita.

Pergaulan adalah suatu yang dominant pada kehidupan remaja. Kalau kita punya banyak teman, rasanya dunia ini begitu lapang. Dengan bergaul, kita bisa mengenal berbagai karakter orang. Dan salah satu unsur utama persahabatan adalah rasa hormat. Menjelang dewasa ini, kita harus jauh lebih sadar akan nilai, moral, dan identitas pribadi. Semua pengalaman di masa remaja akan membantu membentuk “diri kita” yang dewasa. Salah satu yang menclok dari kehidupan remaja adalah perubahan emosional, intelektual, dan yang paling nyata adalah secara fisik. Remaja adalah masa transformasi paling menakjubkan; dimana mereka meninggalkan tubuh kanak – kanak dan bergerak ke arah kedewasaan. Selain itu, masalah remaja yang lain adalah orang tua. Masa remaja adalah suatu masa ketika anak – anak menolak untuk percaya bahwa suatu hari nanti mereka akan sama bodohnya dengan orang tua mereka. Dalam buku ini banyak dipaparkan cara – cara menghadapi masalah dengan orang tua. Jatuh cinta adalah masalah yang kompleks yang dialami remaja pada umumnya. Cinta sulit didefinisikan dan terlalu rumit untuk dijelaskan dengan gamblang.

Dalam buku yang mempunyai judul asli In the Mirror? Finding The Real Me ini mengulas habis semua masalah remaja dan membantupara remaja untuk menjawab pertanyaan “Who am I ?”. Buku karangan Ron Herron dan Val J. Peter yang berkebangsaan Negara Amerika ini amat cocok untuk dibaca para remaja maupun orang tua sebagai bahan renungan. Buku ini selain menjelaskan, Ron Herron dan Val J. Peter juga memberi contoh – contoh yang biasa terjadi pada kehidupan remaja dan juga solusi – solusi bagus yang mereka pparkan dalam buku mereka.

Bacaan yang sangat bermanfaat ini disajikan dalam bentuk yang pas dan ringan. Penulis cenderung memakai bhasa remaja yang gaul dan komunikatif. Ron Herron dan Val J. Peter juga banyak menambah kata – kata mutiara yang mereka ambil dari Ginger Snaps (1976) dan The Spice of Life (1971).

0 komentar:

Posting Komentar